Dampak Negatif Adanya Emigrasi
Dampak Negatif Adanya Emigrasi Emigrasi ialah perpindahan penduduk keluar dari suatu negara/daerah ke negara lain untuk menetap disana. Emigrasi salah satu dari tiga contoh migrasi atau perpindahan penduduk internasional yang dimaksudkan untuk penduduk atau warga negara suatu negara yang berpindah ke luar negeri lantaran beberapa alasan, biasanya penduduk yang melaksanakan emigrasi disebut dengan emigran.
Banyak alasan yang mendasari kenapa penduduk suatu negara berpindah ke negara lain, salah satunya ialah untuk melanjutkan studi atau bersekolah di luar negeri. Akan sangat baik dan bermanfaat bagi negara bila sesudah lulus akan kembali ke Indonesia, tetapi akan sangat kurang baik bila mereka tetap menetap disana dan bekerja diluar negeri. Terdapat beberapa imbas negatif yang terjadi dengan adanya contoh perpindahan emigrasi ini, antara lain:
Dampak negatif yang pertama dari emigrasi ialah keengganan orang-orang Indonesia di luar negeri untuk kembali ke Indonesia Banyak orang Indonesia yang bekerja di luar negeri enggan untuk kembali ke Indonesia. Mereka beralasan bahwa upah pekerja di luar negeri lebih tinggi bila dibandingkan dengan di Indonesia. Selain itu, juga suasana dan kehidupan di luar negeri dianggap lebih kondusif. Keengganan para pekerja tersebut terutama tenaga andal untuk kembali ke Indonesia sanggup mengurangi tenaga andal di Indonesia.
Usaha untuk menanggulangi hal tersebut sanggup dilakukan dengan memperkokoh rasa nasionalisme. Juga sanggup dilakukan dengan membuat iklim dalam negeri yang kondusif, terutama dalam dunia industri dan investasi, sehingga memicu membaik dan meningkatnya kehidupan ekonomi masyarakat.
Sedangkan imbas negatif yang kedua dari emigrasi ialah rusaknya gambaran Indonesia di mata negara lain Rusaknya gambaran Indonesia di mata negara lain disebabkan oleh ulah orang-orang Indonesia di negara lain yang tidak bertanggung jawab, menyerupai melaksanakan tindak kejahatan di negara lain, buron yang lari ke negara lain, dan lain-lain.
Untuk menanggulangi problem tersebut sanggup dilakukan oleh pemerintah melalui pihak keimigrasian untuk lebih memperketat perijinan pengajuan paspor/visa ke negara lain. Pemerintah juga sanggup menjalin kolaborasi secara baik dengan aparat-aparat yang berwenang negara lain ataupun membuat kebijakan-kebijakan dan perjanjian-perjanjian dengan negara lain, contohnya perjanjian ekstradisi dan lain-lain.
Sumber pustaka: Galeri pengetahuan sosial terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII/Sri Sudarmi, Waluyo, editor Maryanto. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Baca juga ini:
Banyak alasan yang mendasari kenapa penduduk suatu negara berpindah ke negara lain, salah satunya ialah untuk melanjutkan studi atau bersekolah di luar negeri. Akan sangat baik dan bermanfaat bagi negara bila sesudah lulus akan kembali ke Indonesia, tetapi akan sangat kurang baik bila mereka tetap menetap disana dan bekerja diluar negeri. Terdapat beberapa imbas negatif yang terjadi dengan adanya contoh perpindahan emigrasi ini, antara lain:
Dampak negatif yang pertama dari emigrasi ialah keengganan orang-orang Indonesia di luar negeri untuk kembali ke Indonesia Banyak orang Indonesia yang bekerja di luar negeri enggan untuk kembali ke Indonesia. Mereka beralasan bahwa upah pekerja di luar negeri lebih tinggi bila dibandingkan dengan di Indonesia. Selain itu, juga suasana dan kehidupan di luar negeri dianggap lebih kondusif. Keengganan para pekerja tersebut terutama tenaga andal untuk kembali ke Indonesia sanggup mengurangi tenaga andal di Indonesia.
Usaha untuk menanggulangi hal tersebut sanggup dilakukan dengan memperkokoh rasa nasionalisme. Juga sanggup dilakukan dengan membuat iklim dalam negeri yang kondusif, terutama dalam dunia industri dan investasi, sehingga memicu membaik dan meningkatnya kehidupan ekonomi masyarakat.
Untuk menanggulangi problem tersebut sanggup dilakukan oleh pemerintah melalui pihak keimigrasian untuk lebih memperketat perijinan pengajuan paspor/visa ke negara lain. Pemerintah juga sanggup menjalin kolaborasi secara baik dengan aparat-aparat yang berwenang negara lain ataupun membuat kebijakan-kebijakan dan perjanjian-perjanjian dengan negara lain, contohnya perjanjian ekstradisi dan lain-lain.
Sumber pustaka: Galeri pengetahuan sosial terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII/Sri Sudarmi, Waluyo, editor Maryanto. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Baca juga ini:
Belum ada Komentar untuk "Dampak Negatif Adanya Emigrasi"
Posting Komentar